Kupang KlikNTT. Com-Warga Kelurahan Fatukoa Kecamatan Maulafa Kota Kupang mengeluhkan jalan di wilayah Kelurahan Fatukoa yang di bangun dari jaman Walikota kota kupang SK. Lerik yang sampai sekarang belum kunjung di perbaiki oleh pemerintah kota Kupang.
Kondisi Jalan tersebut sampai sekarang sangat memprihatinkan akibat sudah mulai terkupasnya kerikil-kerikil pecah, namun hingga saat ini belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah kota kupang.
Ketua Rt 23 kelurahan Fatukoa Yorim kepada media ini yang di temui di kediamannya mengatakan” sangat menyayangkan sekali kondisi jalan tersebut yang di bangun dari jaman SK. Lerik namun sampai sekarang belum juga di perbaiki oleh pemerintah Kota Kupang.
“jalan ini di kerjakan sejak tahun 2003 waktu itu jaman pak SK. Lerik namun belum juga ada perbaikan, sekarang kondisi jalan sudah sangat parah”. Kata Yorim saat di wawancarai Senin(20/11/17).
Yorim menambahkan kami berharap pemerintah kota kupang segera memperbaiki jalan tersebut jangan seakan menganak tirikan kami di kelurahan Fatukoa ini, karena sudah beberapa kali pergantian Walikota namun masyarakat hanya mendapatkan janji oleh Para kandidat. Ungkap Yorim
” Kami merasa di anak tirikan oleh pemerintah kota kupang, kami ini masyarakat kota kupang tapi selama ini kami hanya kinyang dengan janji yang akan di perbaiki, namun belum pernah terwujud.
Lanjut Yorim saya berharap semoga dengan terpilihnya walikota yang baru ini, jalan sejauh lima kilo meter di daerah kelurahan Fatukoa dari batas kabupaten kupang sampai batas kelurahan Naioni bisa segera di perbaiki.
Sementara itu salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya mengatakan pemerintah kota kupang seharusnya melihat kondisi jalan tersebut agar aktifitas masyarakat bisa berjalan dengan baik.
“Pemerintah harus melihat kondisi jalan tersebut, karena wilayah ini juga bagian dari wilayah kota kupang, kenapa dari semua wilayah kota kupang hanya di wilayah kami ini yang belum juga di perbaiki. Ada apa ini?”. Katanya.
Ia mengatakan di area jalan tersebut ada bangunan sekolah dan tempat ibadah yaitu Sekolah Dasar Nefosaka, Gereja Istana Kasih Talaka dan juga ada tempat penakaran Rusah dari pemerintah Kehutanan Propinsi yang seharusnya di jadikan tempat wisata namun di halangi oleh kondisi jalan yang sangat memprihatinkan. (Yapi Manuleus).