“Dari Langit Kota Pancasila”
Tegak berdiri
kokoh tak tertandingi
laksana bala tentara beringas wajah
citra kebaikan
gagah perkasa lencana bukti wibawa
suaranya tak parau
bicara kebenaran,
indah membuat terlena
empuk…..yah sejuk
kaki diangakat, ditarik perlahan lalu tersembul asap…..
dunia milikku katanya
hayalan tingkat dewa
menggelantung memuncak
apa finish imajinasinya……??
Makan lagi….
tambah lagi….
tak puas…..
perlukah analogi
membedakan antara manusia dan hewan….???
tak perlu bertanya milik siapa, punya siapa, melahap saja itu anjing…..
ada kesamaan tentunya, beda hanya nama
tercipta bernurani,
bercitra tapi tak bernurani
pantaskah disebut manusia…???
langitmu kota pancasila
berhias bintang tercium aroma harum kelezatan akan keindahan
bertabur kabut
menuai hujan tak disangka….
pampang gambar garuda jelas
percuma tak memaknai
ternyata bertopeng
megah-megahkan bangga-banggakan Kota Pancasila…..
bersarang pemimpin penjilat…..
apa yang perlu
melihat, mendengar dan diam
tanpa bertindak…
langit kota pancasila berair mata
inikah jawabannya
pemerintah
memaknai keadilan sosial bagi seluruh rakyat….???
Katanya kemerdekaan adalah hak segala bangsa atau salah kemerdekaan adalah hak segala bangsat penjilat….
penjajahan dinegeri sendiri
dan langit kota pancasila begini dan tetap begini…..
biar air matanya membasuh luka rakyatnya……
Ende
Rabu,29/11/2017
By: Perempuan K.