Kupang_Klikntt.com – Sidang dugaan Korupsi Dana Pembanguna Pasar Rakyat Waimangura Kabupaten Sumba Barat Daya Kembali di Gelar pada Kamis (08/03/2018) di Pengadilan Tipikor Kupang Dengan Agenda Pemereksaan Saksi Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu.
Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Talu membantah jika dirinya Terlibat dalam mengintervensi proyek pembangunan pasar rakyat Waimangura Kecamatan Waimangura Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) tahun 2015 dengan pagu anggaran senilai Rp 5 miliar.
“Saya tidak pernah terlibat dalam proses penentuan pemenang lelang maupun lakukan intervensi kepada semua staf saya terkait proyek pasar Waimangura ini dengan total anggaran senilai Rp 5 miliar.
Markus Dairo Talu menambahkan yang saya sampaikan kepada staf saya adalah silakan melakukan proses pelelangan dan ikuti seluruh aturan yang ada. Jelas Markus Dairo Talu ketika memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Kupang, Kamis (8/3).
“Saya tidak intervensi untuk tentukan pemenang proyek tetapi saat itu saya bilang lakukan proses lelang sesuai dengan aturan yang berlaku,”kata Markus Dairo Talu.
Dalam persidangan saksi juga mengaku bahwa dirinya pernah dihubungi Roby Chandra yang dikenal sebagai Ongko Borobudur, namun bukan berarti membicarakan proyek pasar rakyat Waimangura .
“Iya saya pernah dihubungi oleh Roby Chandra yang saya kenal Ongko Borobudur bukan Direktur PT. Nasional Jaya. Dan hubungi saya bukan untuk bicarakan proyek pasar rakyat Waimangura,”tegas Markus.
Sidang Dengan agenda Pemeriksaan saksi Bupati Sumba Barat Daya dipimpin oleh majelis hakim Ketua Jemmy L. Tanjung didampingi hakim anggota, Ali Muhtarom dan Ibnu Kholiq. turut Hadir Penasehat Hukum Terdakwa Nikolas Ke Lomi dan Novan E. Manafe. dan Fransisko B. Bessi. Turut hadir JPU Kejari Waikabubak, Soleman Bola.(Fred)
Foto : Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu, Ketika memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Waimangura
