Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Pawai dengan Tarian Perang, Pemuda Amfoang rindu adanya perhatian Pemerintah

175
×

Pawai dengan Tarian Perang, Pemuda Amfoang rindu adanya perhatian Pemerintah

Sebarkan artikel ini

Kupang_KlikNTT. Com – Prosesi Pawai Paskah Pemuda GMIT yang di gelar di Kota Kupang pada Senin(02/04/18), turut di meriahkan pula oleh para Pemuda Amfoang lewat Tarian Perangnya sebagai simbol kemenangan, serta bentuk kerinduan agar adanya perhatian Pemerintah Nusa Tenggara Timur pada daerah yang menghasilkan sejuta madu tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Ofri Tamelab, salah satu Kordinator Pemuda Amfoang dalam mengikuti dan memeriahkan Pawai Paskah sebagai bentuk dari prosesi keagamaan bagi umat Kristiani.

“Dengan Thema Tarian Perang yang kami bawa dalam Pawai Paskah ini, menandakan kemenangan bagi kami rakyat Amfoang pada masa lalu dalam mempertahankan wilayah kami. sebagai mana Kristus menang atas Maut, untuk menyelamatkan umat Manusia dari segala bentuk Dosa yang telah di buat oleh Manusia”. Katanya, saat di wawancarai. Selasa(03/04/18).

Dia mengatakan, Prosesi tersebut merupakan Hal yang pertama kali bagi masyarakat Amfoang untuk ikut serta merayakan. Sehingga masyarakat Amfoang sangat bergembira menyambutnya.

“Ini perdana untuk kami, kami baru pernah mau ikut. Sehingga kami sangat gembira serta berterima kasih pada panitia yang sudah mengijinkan kami ikut serta dalam prosesi ini”. Tuturnya.

Ia pun berharap, dalam prosesi tersebut masyarakat Nusa Tenggara Timur bisa mengenal lebih jauh terhadap Amfoang serta Pemerintah bersama wakil-wakil rakyat bisa sedikit punya perhatian terhadap berbagai Infrastruktur yang ada di daerah tersebut.

“semoga dengan ini, kita semua bisa mengenal lebih jauh terhadap Amfoang. Di kenal sebagai daerah dengan sejuta Madu tapi kami masih sangat terisolasi, terutama menyangkut akses jalan yang hanya deraian air mata yang bisa menjawab semuanya. Kami rindu dengan uluran tangan Pemerintah”. Imbuhnya.

Di waktu yang bersamaan, Hal senada juga di sampaikan oleh Rina, salah satu peserta dari pemuda Amfoang yang ikut dalam Prosesi paskah tersebut.

Ia merasa bergembira karena baru pertama kali mengikuti prosesi ini.

” kami sangat gembira sekali, sumber dana yang ada pun, itu kami cari sendiri. Kami membersihkan kebun warga dan infrastruktur pemerintah sehingga kami bisa dapatkan dana untuk kami bisa ikut”. Katanya.

Sementara itu, waktu yang bersamaan juga. salah satu pemuda Amfoang yang sudah menjadi Warga kota kupang tapi ikut serta menonton pawai tersebut mengaku kaget serta terharu dengan melihat nama Amfoang masuk dalam barisan pawai paskah tersebut.

“Jujur saat melihat saya menangis, karena selama ini orang yang tidak tau Amfoang, tapi dengan ini bisa tau dimana itu Amfoang”. Tuturnya.
(Yapi Manuleus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *