Oelamasi_KlikNTT.Com- Bengkel ApeK, Menggandeng Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Pemerintah Kabupaten Kupang mengadakan Dialog Patner Sip hari Kamis,(31/05) siang di Gedung DPRD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Koordinator Umum Bengkel APPeK, Vincen Bureni dalam sambutannya mengatakan, “pada kesempatan ini, Bengkel APPeK datang bersama Masyarakat dari 31 Desa dampingan,untuk melakukan dialog Patner Sip.Dimana, dari ke- 31 desa dampingan, setiap Desa memiliki keinginan yang sama untuk melakukan dialog dengan DPRD, dan Pemetintah Kabupaten Kupang, atau OPD terkait, untuk membahas Saudara-saudari Kita penyandang Disabilitas,”
Tetapi, Mereka tidak tahu bagaimana caranya, sehingga Bengkel APPeK, berinisiatif mengintegrasikan keinginan Masyarakat, untuk melakukan dialog dengan DPRD dan OPD. Tentunya, dalam setiap desa yang didampingi, mereka memiliki keinginan atau kebutuhan dan harapan untuk menjawab setiap persoalan yang ada di desa. “Satu-satunya solusi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di desa adalah perlu ada intervensi dari pemerintah dan DPRD kabupaten Kupang,” jelas Bureni
Tentunya banyak hal yang ditemukan oleh Bengkel ApeK. “Semuanya bermuara pada kebutuhan. Sebut saja isu Disabilitas, kelompok Rentan, Rumah Perempuan, Pemberdayaan Pemuda, Linkungan Hidup, Kelompok Rentan, dan Inklusif. Dari latar belakang yang ada, solusinya yakni mendekatkan Masyarakat dengan pemimpinnya dan mengadakan dialog.”
Harapny, “Melalui dialog ini, setiap kebutuhan Masyarakat dari berbagai kelompok untuk menjawab setiap Kebutuhan-kebutuhan tersebut, perlu ada tanggung jawab bersama dari Pemerintah, dan juga DPRD,” Papar Bureni.
Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Joseph Lede mengatakan, Pada forum ini Kita akan melakukan satu diskusi, untuk membahas Hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan Masyarakat Kabupaten Kupang, yang sudah disampaikan oleh Koordinator Umum Bengkel ApeK, khususnya yang diwakili oleh perwakilan 31 Desa binaan bengkel ApeK, dan yang lebih khusus untuk penyandang kaum Disabilitas.
Perlu Kita ketahui bersama bahwa sebenarnya Kabupaten Kupang, khususnya DPR dalam melakukan Interfensi Anggaran, memang Kami sudah membahas Anggaran yang akan bersifat umum khusus untuk kaum disbiltas. “Kami sangat melihat bahwa khususnya Kaum Disabilitas ini penting juga untuk Kita. Sehingga ini menjadi Hal yang penting, dan serius untuk Kita, dan Pemerintah Perhatikan.”
Harapnya, “Bahwa pertemuan dialog hari ini dapat bermanfaat bagi Mereka Kaum Disabilitas, Kelompok Rentan, serta Kaum Perempuan agar bermanfaat bagi mereka,” beber Lede
Sementara, Anis Mase, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kupang mengatakan, “Inilah cara Kita sebagai Orang bermitra, dan lebih tepat untuk Bengkel ApeK yang mana ingin membangun Kabupaten Kupang. Maka saya komuniksikan dengan Teman-teman DPR untuk Dialog ini Kita wujud nyatakan. Dan kesempatan pertama ini, Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Bengkel ApeK yang menginisiasi forum ini, dan juga didukung oleh penyandang dana.
Harapnya agar forum ini dapat Kita satukan. Sehingga apa yang Kita ambil, teristimewa Kebijakan-kebijakan baik di Pemerintah atau pun DPR, sesuai dengan Aspirasi yang hari ini akan disampaikan oleh 31 Desa Dampingan, agar persoalaan yang dihadapi oleh Masyarakat Kabupaten Kupang, dapat menjadi cerminan bagi Msyarakat, Mudahan-mudahan ini merupakan representasi dari 100 lebih Desa se-Kabupaten Kupang, dan Saya percaya bahwa Aspirasi merupakan Cerminan Masyarakat Kabupaten Kupang,” papar Mase.
Turut hadir, beberapa Anggota DPRD Kabupaten Kupang, OPD terkait, Masayarakat, Kepala Desa dari 31 Desa dampingan, penyandang Kaum Disabilitas, Bengkel ApeK, NGO Humanity Inclusion, Plan Internasional, Oxfam Dfat Ausaid, Yappika-Action, dan SVN Jakarta. (Boy)