Ende, KlikNTT.com. Mendung runtuh di hari minggu, 26 mei 2018. Langkah sang pujangga pembangunan Kabupaten Ende, beratap beringin, “Marselinus YW Petu”, akhirnya memenuhi panggil sang pencipta.
Linangan air mata yang sebetulnya belum mengering dan nyatanya masih basah, usai berpulangnya Ibunda dan Ayahanda tercinta kepangkuan bapa di surga, se-tahun dan se-bulan yang lalu.
Kini kembali mengurai duka ditubuh keluarga kerabat dan kenalan, mengguyurkan isyak tangis pilu tanpa henti dan melemahkan urat nadi sembilu yang bertakjub luka di hati setiap insan manusia yang mencintainya.
Sayangnya, kokohnya kualitas dan presrasi kepemimpinan beliau semasa berkarir di dunia politik, kini akhirnya terhenti berbuah duka di kota karang.
Sesunguhnya, kematian sudah menjadi kehendak Sang Pencipta yang Berkuasa. Takdir telah memanggil pulang ciptaan-Nya untuk kembali berziarah ke-serambi ziarah nan kekal menghadap Bapa di Surga.
Kaget yang merenggang gelisah, takut yang meradang pilu. Tepat pada dini hari, masyarakat kota Ende di lemasi oleh kabar duka bahwa, Pak Marsel.YW Petu telah meninggal dunia di rumah sakit Siloam Kupang akibat terserang penyakit jantung.
Ende Berkabung
Rasanya perubahan yang ditorehkannya semasa aktif berkiprah sebagai Bupati Ende, ‘semata pisau’, demi mengupas kusutnya isolasi ketertinggalan pembangunan di kota rahimnya pancasila.
Kini takdir menuntunya kembali merangkak menuju singgasana. Sang politisi berparas beringin akhirnya melepaskan seluruh visi dan misi perjuangan nya demi menjawabi panggilan sang kalik.
Tak heran spirit dedikasi yang Ia tanamkan sejak awal dirinya mengenal, mencintai dan meminang dunia politik, hingga kini semata – mata hanya demi menenun perubahan (fisik maupun non-fisik) pembangunan yang tak bisa dipungkuri, sampai saat ini, sedang kita nikmati.
Kendati, semasa kepemimpinan beliau ada begitu banyak irama dan dinamika, intrik dan kritik-kritik politik yang mencuat luar biasanya di luar sana.
Namun tak sedikit pun melemahkan nyali, kemampuan dan kemapanan idelisme beliau untuk menjawabi misi nya, yang sesungguhnya telah di-cita-citakan sejak awal kepemimpinan nya.
Sesunguhnya, bicara soal politik, Pak Marsel YW Petu layak di puja sebagai Guru Politik Yang Mendidik Generasi Muda untuk bereaksi Kritis dan bertindak inovasi.
Akan tetapi, sekarang hanya tinggal kenangan semata dan senantiasa selalu teringat dalam setiap memori kiprah para sahabat, relawan, simpatisan maupun para pendukung-pendukung dan para pembeda lainnya, yang pernah berjalan dan berjuang bersamanya.
Terucap Pula, Sambutan Gubernur NTT
Kepemimpinan Marselinus YW Petu layak menjadi panutan generasi muda masa sekarang dan masa mendatang Kabupaten Ende.
“Kiranya segala yang terbaik yang telah dilakukan beliau akan selalu terkenang dalam hati seluruh masyarakat Kabupaten Ende”.Ungkap Viktor Bungtilu Laiskodat saat mempimpin upacara seromoni pemakan secara kedinasan.
Tak luput para sahabat melambungkan doa, sembari berujud lirih dalam litani doa batin, selamat Jalan Pak Marsel Petu, terima kasih atas segala dedikasi dan prestasi pembangunan yang telah Engkau torehkan selama kepemimpinan mu kepada kami masyarakat Kabupaten Ende. Primus Wangge
Tidak bisa kita pungkiri lagi, pembangunan di ende, nyatanya sudah nampak di tangan beliau. Terima kasih bapak bupati, Jasamu akan kami kenang selalu. Rest In Peace. Oskar nazareth.
Rip Bapa Marsel Petu, Ende sangat kehilangan sosok pemimpin yang selalu tulus membangun. Mbana molo-molo Bapa Bupati. Stef luon.
Selamat Jalan Bapak Pembangunan Infrastruktur, segala perubahan yang Engkau torehkan selama Kepemimpinan Mu, tentunya akan kami kenang dan sanjung selalu dalam hati kami masing-masing. Rest in peace Bapak Marsel YW. Petu. Tuhan lebih membutuhkan Kamu. Herman Gatu.
(Penulis Rian Laka)
