Oelamasi_KlikNTT.com- Harapan dan pergumulan, Jemaat Efrata Siumate selama 21 tahun untuk memiliki Gedung Kebaktian permanen akhirnya terjawab. Hal ini ditandai dengan diresmikannya Gedung Kebaktian tersebut oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno Minggu (14/07) didampingi Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Marselintje Ay-Touselak, S.Th. Peresmian tersebut ditandai dengan pembukaan selubung papan Nama oleh Bupati Kupang Korinus Masneno, penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita dipintu masuk sekaligus memulai ibadah perdana yang dipimpin oleh Pdt. Mesrry P.E.Modok, S.Th.
Peresmian Gedung Kebaktian Jemaat Efrata Siumate menjadi lebih berkesan, ditandai dengan dilaksanakannya Sidang Klasis Fatuleu Barat tahun 2019 di Jemaat Efrata Siumate mulai tanggal 14-17 Juli 2019. Turut hadir pada kesempatan tersebut Pendeta se Klasis Fatuleu Barat, Staf Ahli Gubernur NTT Samuel Pakereng, Kadis PK Kabupaten Kupang Imanuel Buan, Kabag Humas Martha Para Ede, dan Camat Fatuleu Barat, Kandi Neno.
Bupati Kupang Korinus Masneno dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terbangunnya gedung kebaktian baru Jemaat Efrata Siumate yang merupakan buah iman dan kesetiaan jemaat. “Membangun gedung kebaktian tentu tidak mudah, perlu perjuangan, daya, dana dan segala usaha. Kita syukuri penyertaan Tuhan sehingga setelah 21 tahun lebih, gedung ini dapat berdiri dengan megah. Saya harap hendaknya jemaat tidak boleh berhenti sampai disini, tetapi terus berkarya melayani Tuhan dan meningkatkan iman dan pengabdian dalam mendukung pelayanan di Gereja,” pesan Masneno.
Orang nomor satu di Kabupaten Kupang tersebut juga menyatakan harapannya agar Gereja dan Pemuda bersama-sama bergandengan tangan dalam membangun manusia Kabupaten Kupang yang seutuhnya. Dijelaskannya bahwa menjadi manusia seutuhnya bukan ditentukan dari kekuatan ekonominya atau pengetahuannya saja, tetapi harus ditunjang dengan mental dan spiritual (iman) yang baik pula. Jika unsur-unsur tersebut terpenuhi maka Gereja dan Pemda sudah menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Jika SDM kita hanya punya pengetahuan yang cukup tapi tanpa mental dan spiritual yang baik, maka pengetahuannya bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang negatif. Tapi jika sesorang memiliki pengetahuan, punya mental dan spiritual yang baik maka akan membuatnya berarti dan berguna bagi orang lain dan menjadi manusia seutuhnya”.
Pada kesempatan tersebut, Masneno ucapkan selamat bersidang bagi klasis Fatuleu Barat yang melaksanakan sidangnya di Gereja Efrata Siumate, dan menitipkan program revolusi 5 P (berkerja secara revolusioner dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan dan pariwisata) agar menjadi bagian bersama dalam mengembangkan hidup jemaat yang berkualitas.
Wakil Sekretaris Sinode GMIT Pdt. Marselintje Ay- Touselak, S. Th dalam suara gembalanya mengapresiasi terwujudnya pergumulan iman jemaat Efrata dengan terbangunnya Gedung Kebaktian permanen. “Ini merupakan bukti persekutuan yang kuat dan solid dari jemaat. Meski susah tapi tetap bertahan dan berjuang sehingga meraih hasil nyata. Tetap jaga persekutuan dengan Tuhan, pembangunan gedung ini bukanlah akhir melainkan satu bagian dari bagian-bagian lain yang harus kita kerjakan,” ungkap Pdt. Touselak.
Dirinya atas nama Sinode GMIT mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, pelayan Tuhan, jemaat dan para donatur yang telah berjuang sehingga gedung kebaktian Efrata ini dapat berdiri dan bermanfaat bagi pengembangan pelayanan.
Sementara Ketua Majelis GMIT Efrata, Siumate Pdt. Viktor Nikolas Toto, S. Th dalam laporannya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah mendukung jemaat Efrata Siumate. Dijelaskannya, Meski mengalami banyak kesulitan namun berkat kasih Tuhan pembangunan yang dimulai sejak tanggal 31 Oktober 1998 dapat diresmikan 14 Juli 2019 ini. Jumlah biaya pembangunan sendiri jelas Viktor sebesar Rp. 505.400.850. (Boy/Humas Kab. Kupang).