Ket Foto : Kepala Lapas Ende Antonius Jawa Gili
Ende_KlikNTT.com- Menjadi Narapidana tentu bukan keinginan semua orang. Selain cap negatif yang akan di emban, kreatifitas dan juga kebebasan menikmati hidup selagi menjalani hukuman. Jeruji besi dan dinginya tembok penjara tak lantas dapat menghalangi para warga binaan dari rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan untuk menghasilkan karya.
Kepala Lapas Ende Antonius Jawa Gili Kepada Media ini Jumat (16 /08/2019)” mengatakan Sistem pemasyarakatan yang menitik beratkan pada program pembinaan memberikan ruang bagi para warga binaan untuk menyalurkan energi positif berupa kreatifitas yang produktif.
” Menjadi manusia yang aktif dan produktif menjadi target pembinaan yang ingin di capai. Pelatihan lifeskill yang diberikan kepada para narapidana tentu akan menjadi bekal mereka pada saat memulai hidup baru ditengah masyarakat.
Antonius Menambahkan Para nara pidana bukan hanya dibekali pembinaan kepribadian yang di tekankan pada sikap dam mental dan agama, juga beberapa kemampuan skill guna bekal hidup setelah keluar dari lapas.
” Ada beberapa pembinaan yang di berikan berupa pembinaan kepribadian (Doa dan Olahraga) dan pembinaan kemandirian yang merupakan bakat-bakat mereka dan sesuai skill dan kemampuan masing-masing” tuturnya.
Lanjut Antonius Disini keterampilan yang dilakukan adalah kerajinan tangan, tukang kayu, tukang batu, membuat pot bunga serta keterampilan lainya. Kerajinan tangan seperti meja dan kursi yang terbuat dari bambu itu sangat sulit dan membutuhkan keahlian dan ketelitian.
” Dari keterampilan tersebut mereka menjual untuk kepentingan pribadi mereka, kami hanya membimbing saja, dilatih untuk membangun industri kreatif dan ternyata hasilnya luar biasa bagus dan mampu memiliki daya saing.
Antonius berharap Industri yang kreatif yang berhasil di kembangkan oleh penghuni lapas diharapkan menambah ekonomi para narapidana, terutama bagi napi yang keluar dari tahanan mampu menghasilkan perekonomian untuk keluarga.(Elton)
