Nagekeo, KlikNTT.Com-Kebutuhan darah untuk pasien di RSD Aeramo belum mampu dipenuhi, Hal tersebut disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah masih relatif rendah. Demikian pernyataan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo Kabupaten Nagekeo, drg. Emerentiana Reni Wahyuningsih, Senin,19 Agustus 2019.
“Untuk saat ini, kebutuhan darah untuk RSD Aeramo mencapai 30- 40 kantong per bulannya,” katanya. Reni merincikan bahwa angka tersebut berdasarkan kebutuhan darah untuk Bulan Juli, yaitu 25 kantong darah dan Bulan Agustus 2019, per tanggal 19 Agustus dibutuhkan 10 kantong darah.”Kebutuhan stok darah terbanyak adalah untuk golongan darah golongan darah A,” ungkap drg. Reni.
Reni menambahkan kebutuhan darah tersebut belum mampu dipenuhi semuanya oleh RSD Aeramo.Hal tersebut disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah masih relatif rendah.
“Kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya masih sangat rendah.Mungkin karena kurangnya soaialisasi bahwa mendonorkan darah merupakan hal mulia. Ada juga masyarakat yang takut mendonorkan darahnya. Hal ini menyebabkan kurangnya pasokan darah di RSD Aeramo, lanjutnya, selama ini, jika membutuhkan bantuan darah, keluarga pasien terpaksa mencari sendiri pendonor darah yang secara sukarela mendonorkan darah di RSD Aeramo.
“Biasanya keluarga pasien sendiri.Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi,jika pasokan darah di RSD Aeramo tercukupi,”katanya.
Ia berharap agar di Kabupaten Nagekeo untuk membentuk komunitas pendonor darah yang rutin mendonorkan darahnya.
“Donor darah sangat berarti untuk menyelematkan sesama kita.Ada juga dampak positif bagi para pendonor yaitu chcek-up darah gratis, karena darah yang didonorkan harus diperiksa kualitasnya oleh pihak RSD Aeramo,” jelasnya.
Sementara Ketua PMI Kabupaten Nagekeo Kristianus P.Jogo saat ditemui media, menyampaikan bahwa dirinya sangat memahami hal tersebut Kondisi 1 bulan terakhir ini sudah mencapai 40 kantong kebutuhan untuk 30 orang pasien, itu dilayani oleh UTD PMI Kabupaten Nagekeo,” katanya.
Lanjut Kristian bahwa kebutuhan tersebut tentu akan meningkat jika di RSD Aeramo telah tersedia Ruang Operasi serta dokter kandungan.” Jika di RSD Aeramo telah ada dokter kandungan dan ruang operasi telah digunakan, tentunya kebutuhan akan pasokan darah akan meningkat.
Dirinya berharap perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk mensupport terbentuknya Unit Tranfusi Darah PMI Kabupaten Nagekeo.
“PMI mengharapkan agar alokasi dana hibah untuk PMI Kabupaten Nagekeo dapat ditingkatkan sehingga PMI dapat melakukan kegiatan-kegiatan donor darah untuk memenuhi kebutuhan darah di Nagekeo,”harapnya.
Selama ini dana hibah untuk PMI sebesar 100 juta rupiah.Jumlah ini masih sangat kurang.Banyak hal yang harus PMI lakukan. Misalnya PMI harus jemput bola ke kecamatan, ke sekolah, ke tempat ibadah dan tempat-tempat lainnya untuk melakukan sosialisasi dan kegiatan donor darah,” jelasnya.
Tambah Kristianus PMI telah melakukan koordinasi dengan pihak RSD Aeramo untuk menggunakan salah satu ruangan di RSD sebagai tempat untuk melakukan donor darah.
“Harapan kami, semua rencana kita dapat berjalan baik,sehingga pasokan darah di RSD Aeramo selalu ada.Pasokan darah sangat penting bagi keselamatan nyawa manusia saya menghimbau generasi muda Kabupaten Nagekeo untuk terlibat dalam aksi kemanusiaan yaitu mendonorkan darah.(VD).