Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

RRI Luncurkan  Prorgram Kentongan Upaya Tangggap Bencana Alam 

79
×

RRI Luncurkan  Prorgram Kentongan Upaya Tangggap Bencana Alam 

Sebarkan artikel ini

Ende_KlikNTT.com Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) meluncurkan program Tanggap Bencana Kentongan Di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Ende Selatan kabupaten Ende. Senin, (30/09/2019).

Peluncuran program Tanggap Bencana Kentongan diresmikan oleh Bupati Ende, Djafar Ahmad, dengan mengetok kentongan secara simbolis. Yang hadir saat itu Kepala RRI Ende, Dandim Ende 1602, Kapolres Ende, kepala dinas BPBD Ende , anggota DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga dan warga masyarakat kelurahan Tanjung serta siswa-siswi SD Paupanda II.

Bupati Ende Djafar Ahmad menyampaikan Pemerintah memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran RRI yang punya kepedulian terhadap  seluruh masyarakat kabupaten Ende terkait tanggap darurat bencana alam program kentongan.

” Program kentongan RRI tanggap bencana menjadi salah satu langkah yang tepat dan strategis untuk membantu pemerintah mengurangi resiko bencana alam “, katanya.

Kita meyakini dengan jangkauan sampai pelosok-pelosok wilayah akan mempermudah masyarakat mengetahui informasi bencana alam serta penanggulanganya, agar bencana alam tidak membawa resiko kerugian yang besar bagi masyarakat.

Ia berharap bahwa masyarakat menjadikan program kentongan RRI Tanggap Bencana sebagai program favorit untuk di dengar dan diikuti bersama program lainya yang banyak memberikan informasi dan pendidikan bagi masyarakat.

Kepala LPP RRI Ende Jaya Maulana Rukmantara mengatakan Program Tanggap Bencana merupakan program RRI, untuk memberikan edukasi mitigasi bencana alam kepada masyarakat.

” Dengan adanya program ini dapat membantu pemerintah dalam menekan angka kematian akibat bencana alam dengan informasi  peringatan dini secara tradisional dengan menggunakan kentongan sebagai media penyelamat diri masyarakat ” ungkapnya.

Nama kentongan dikaitkan dengan kearifan lokal pada sebagian masyarakat indonesia sebagai penanda terjadinya suatu peristiwa. Pembuat pentongan juga tidak terlalu sulit yang dibuat dari bambu atau kayu, ucap Jaya Maulana.

Adanya program ini tanggap darurat bencana menjadi gaya hidup masyarakat, mulai dari selalu siaga menghadapi bencana, mengatasi bencana dan peduli pada lingkungan. (elthon).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *