Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Desa Mata Air Mendapat Bantuan Perikanan Teknologi Bioflock

41
×

Desa Mata Air Mendapat Bantuan Perikanan Teknologi Bioflock

Sebarkan artikel ini

Oelamasi_KlikNTT.com– Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT mendapatkan bantuan pengembangkan teknologi budidaya perikanan Bioflock untuk meningkatkan kualitas hasil perikanan.

Bioflock adalah teknologi yang memanfaatkan aktivitas mikro organisme yang membentuk flock, mengubah senyawa organik dan anorganik yang menjadi senyawa karbon (C), Hindogen (H), Oksigen (O) dan Nitrogen (N) menjadi masa sludge berupa bioflock dengan menggunakan bakteri bioflock.

Rizal Kurniawan dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Senin (14/10) di Mata Air mengatakan, bantuan perikanan sistem bioflock dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melalui Dirjen Perikanan Budidaya bagi kelompok perikanan.

Kelompok di Desa Mata Air dipilih sesuai hasil survei lokasi dan survei kelayakan kelompok calon penerima program. “Setelah kami survei, kelompok di desa mata air ini layak menerima bantuan”, jelasnya.

Tekonologi bioflock sangat cocok dengan iklim di NTT yang panas dan rata – rata kekurangan air. Teknologi ini memiliki keunggulan antara lain cocok untuk daerah panas, hemat air dan hemat pakan ikan. Hemat air artinya, selama 3 bulan dengan kondisi suhu panas tidak perlu ganti air. Hemat pakan artinya, tumbuhkan banyak bakteri dari kotoran ikan dan sisa pakan ikan yang diolah dengan probiotik menjadi flock untuk pakan ikan itu sendiri.

Manfaat lain dari bioflock ungkapnya, memiliki produktifitas tinggi. Dengan kolam ukuran 4 × 4 meter, masyaakat dapat dipelihara hingga 1000 ekor dengam Hasil panen mencapai 200 kg per kolam.

Di NTT, ada beberapa daerah yang sudah menerima program yang sama yakni di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU dan Kabupaten Manggarai Timur. Jenis bantuan yang diberikan yaitu fasilitas kolam, pakan, bibit ikan nila merah serta obat-obatan. “Untuk Desa Mata Air menerima bantuan 20.000 ekor benih ikan jenis nila merah yang sangat cocok untuk sistem perikanan bioflock”, ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mata Air, Benyamin Kanuk mengatakan bahwa dirinya merasa sangat gembira lantaran kelompok perikanan di desanya mendapat bantuan bernilai dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dirjen Perikanan Budidaya.

Dengan bantuan yang diterima masyarakat akan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terutama 2 kelompok penerima. “Tiga bulan ke depan, kelompok akan panen ikan nila dan ini tentu akan meningkatkan ekonomi masyarakat,”Ujar Kanuk.

Ia berharap, kelompok yang sudah menerima bantuan, dapat juga menghasilkan kelompok baru. Desa Mata Air memiliki potensi sumber mata air yang cocok untuk program bioflock.

Dampak jangka panjang katanya, akan mampu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat atau kelompok tani di Desa Mata Air. “dari 20.000 ekor nila merah yang disebar di 10 kolam bioflock itu, saya harapkan dalam waktu 4 bulan sudah bisa panen,” beber Kanuk. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *