Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Warga Keluhkan Lambatnya Pekerjaan Bokong–Lelogama Segmen I dan II

28
×

Warga Keluhkan Lambatnya Pekerjaan Bokong–Lelogama Segmen I dan II

Sebarkan artikel ini

Oelamasi_KlikNTT.com– Sebagian warga Desa Toemkuna dan Desa Hauknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang mengeluh lambatnya pekerjaan ruas jalan Bokong–Lelogama, Segmen I yang  dikerjakan oleh PT. Nusa Jaya Abadi, tanggal kontrak 04 April 2019, Nilai Kontrak, Rp. 35.404.931.000.00, karena membawa polusi udara yang tidak baik.

Seperti informasi yang dihimpun media ini dari beberapa warga Desa Toebkuna, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Selasa,(19/11) siang dilokasi pekerjaan ketika ditanya media terkait dampak polusi dari debu (abu), warga mengatakan bahwa pekerjaan sudah mulai sejak bulan Mei, memang pekerjaan ini baik tapi warga yang korban. Karena debu membuat warga merasa tidak nyaman. Sehingga warga merasa mengeluh dengan kondisi dilingkungan tersebut.

“Pekerjaan sudah terlambat lagi baru begitu ba abu sekali. Kasian kita yang tipa hari mandi dan makan abu. Mereka siram hanya sebagian saja. Kalau aturan pekerjaan proyek itu harus siram dua atau tiga kali, tapi ini mereka jarang untuk siram”, beber ED

ED menambahkan bahwa hari Senin,(18/11) lalu dari Dinas turun tinjau pekerjaan tersebut. “Orang dinas dong kemarin ada turun dan singgah cek ini pekerjaan lalu mereka bilang harus siram tapi buktinya mereka tidak siram. Kita duduk didalam rumah sa stengah mati dengan ini abu”, jelas warga.

Sementara Elda, Warga Desa Hoeknutu,Antara batas segmen I dan II, Kecamatan Takari yang dimintai tanggapan terkait pekerjaan ini juga mengatakan hal yang sama. Dirinya hanya menambahkan bahwa debu ini membuat beberapa warga disekitar sakit. “Kalau abu begini memang katong juga sonde nyaman karena abu, tamba lai ada yang sakit gara-gara abu. Kalau oto trek fuso yang besar lewat ni abu talalu,.dong sonde siram”, urainya.

Ia berharap agar bisa dapat menyelesaikan pekerjaan jalan ini, karena hasil kebun yang ingin dipasarkan juga tertutup debu.

Pantauan media ini dilokasi pekerjaan jalan hotmix Segmen I hari Selasa,(19/11) lalu mulai dari cabang masuk Desa Benu hingga Tuapanaf berkisar 3 Km hingga 4 Km, dan seterusnya dihampar Aggregat A,Aggregat B dan juga kurang disirami sehingga kendaraan yang mengangkut material melewati jalan tersebut, debu sangat tebal. Bagi pengendara roda dua dan empat harus berhati-hati karena polusinya debu membawa dampak yang tidak bagus.

Untuk segmen II, pekerjaan hotmix kurang lebih 1,2 KM, dan pekerjaan tembok penahan sementara berjalan dan belum selesai. Pengawas kontraktor Pt. Surya Agung Kencana yang ditemui dilokasi pekerjaan mengatakan pekerjaan kita hanya tunggu hotmix saja, kalau untuk tembok penahan memang belum karena kondisi lapangan dan juga kerja manual sehingga agak lama.

Penulis : Boy Loynati
Editor : Fred Siga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *