Kupang_KlikNTT.com– Rumah Sakit Siloam Kupang memperkenalkan ESWL (Extracorporel Shock Wave Lithotripsy) dalam penanganan batu ginjal dan alat memecah batu ginjal yang ditembakan dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut yang dapat memecahkan batu menjadi pecahan yang halus.
Dokter Urologi RS. Siloam Kupang, dr. Erick yang diwawancarai usai acara media Gathering: Penanganan Batu Ginjal Tampa Pembedahan di ruang serbaguna RS. Siloam Kupang Lantai 6 hari Rabu,(04/12) siang mengatakan, hingga saat ini operasi khusus batu sekitar 650 per Tahun.
“Kalau untuk ESWL baru 11 orang karena alatnya baru beroperasi. Pasien sudah lebih layak untuk di operasi, karena keluarganya sakit, begitu tau kalau ada anggota yang lain langsung konsultasi. Artinya Mereka lebih baik, karena mereka audah tau kalau keluarganya sudah ditolong dan batuknya sudah dikeluarkan dan tidak gagal ginjal, Kita juga melayani pasien yang ingin memcah batuk ginjal menggunakan BPJS”, beber Erick.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Retno Wati dalam sambutannya mengatakan, ini menjadi resepentatif di RS. Siloam Kupang, jangan heran kalau RS. Siloam saja yang menggunakan ESWL yang mana alat ini merupakan alat yang gampang untuk mencegah batuk ginjal.
“Ini merupakan yang pertama di Kota Kupang yakni, di RS. Siloam. Yang mana sudah sangat membantu Masyarakat di Kota Kupang. Karena alat ini sanga bagus”, urainya singkat.
Sementara Wakil Ketua Komisi 5 DPRD Provinsi NTT, Kristin Samyati Pati dalam sambutannya sangat mengapresiasikan RS. Siloam Kupang yang sudah memdatangkan alat ini, “Sebagaiman bisa menangani batuk ginjal. Dirinya mengutip kata dr. Erick yang mana menurut hasil penlitian bahwa kadar air yang zat kapurnya tinggi, NTT merupakan yang sangat tinggi”, jelas Kristin.
Sehingga Dirinya juga berterima kasih karena ini menjadi satu awal yang baik bagi RS. Siloam yang mana hadirnya ESWL bisa membedah batuk ginjal. ESWL ini juga dibeck up oleh BPJS. “Kita akan pertemuan degan Teman-teman Anggota DPRD komisi 5 untuk mengadakan rapat dengan Dinas terkait untuk mendorong alat yang ada di RS. Siloam ini. Dan kalau bisa Rumah Sakit yang lain bisa menggunakan alat ini”, tegas Kristin. (Boy)