Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Pekerjaan Jalan Bokong-Lelogama Segmen 4 Mencapai 89 Persen

10
×

Pekerjaan Jalan Bokong-Lelogama Segmen 4 Mencapai 89 Persen

Sebarkan artikel ini

Kupang_KlikNTT.com- Pekerjaan Ruas Jalan Bokong–Lelogama Segmen 4 dengan menggunakan Dana APBD I, panjang 10,50 Km, total Dana Rp. 48.801.077.010 yang dikerjakan sejak Tahun 2019 lalu hingga kini memasuki bulan Maret Tahun 2020, kurang lebih mencapai 89 persen.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu kepada media ini Kamis, (5/03) siang diruang kerjanya. Untuk pekerjaan Bokong–Lelogama, lebih khusus Segmen 4 hingga saat ini progresnya kurang lebih mencapai 89 %. Kurang 1,7 Km yang belum selesai. Karena kendalanya di hujan sehingga tidak bisa terburu-buru, tunggu Aggregatnya kering baru Hotmix.

“Kalau hingga sekarang sudah 89 persen, dan aspal sekitar 1,7 kilo yang belum selesai. Mereka kan ada kendala hujan jadi tidak bisa buru-buru. Pokoknya tunggu dulu kering aggregat baru bisa kerja aspal. Mereka juga tetap kejar untuk selesai”, jelas Nenabu.

Lebih lanjut ketika ditanya terkait bantuan dari kontraktor lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, Dirinya mengaku bahwa memang ada kontraktor lain yang bantu yakni PT. Bumi Indah. Tetapi sisa pekerjaan yang kecil-kecil. “Jadi hal itu yang kita didorong PT. Bumi Indah, cuman karena dia punya tenaga pulang Jawa dan belum balik-balik. Padahal kalau tidak sempat pulang bisa bantu. Tapi pekerjaan tetap jalan”.

Mengingat karena musim hujan, sehingga kontraktor mengajukan permohonan kompensasi terhadap hari kerja yang tidak bisa dipakai karena hujan. Jadi ini akan menjadi bahan telaan dan Dinas akan adakan rapat. Apa bila sepanjang data cukup untuk acuan kompensasi, maka Kita akan bahas dan simpulkan.

Tambahnya, kalau untuk Segmen 1, 2, dan 3 sudah selesai. Dirinya berharap agar terlebih khusus Segmen bisa selesai dan menjaga kualitas pekerjaan.

“Kita tetap dorong untuk segmen 4, dan dia juga masih semangat kerja. Memang kendalanya hujan saja karena dia butuh waktu berkisar dua hari full kering baru bisa tes kadar air aggregat sehingga kualitas pekerjaanya bagus”, tegas Nenabu. (Boy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *