Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Cegah Penyebaran Covid-19, AMAN Nusa Bunga Bagi Masker Kepada Masyarakat

135
×

Cegah Penyebaran Covid-19, AMAN Nusa Bunga Bagi Masker Kepada Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Ende_KlikNTT.com  Untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak meluas sampai ke desa – desa, Relawan Darurat Covid-19, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) wilayah Nusa Bunga membagikan masker secara gratis kepada masyarakat adat yang ada di wilayah Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende.

Kegiatan pembagian masker sebanyak 700 pcs kepada masyarakat ini dilaksanakan hari ini (29/04/2020) di beberapa titik diantaranya di Komunitas Adat Roa di Desa Roa, Komunitas Adat Saga di Desa Saga, Komunitas Adat Wolomoni di Desa Niowula, Komunitas Adat Wolomasi di Desa Wolomasi, Komunitas Adat Sipijena di Desa Sipijena dan Desa Wolofeo, Kecamatan Detusoko.

Ketua AMAN Nusa Bunga, Philipus Kami yang terjun langsung bersama tim relawan Darurat Covid-19 AMAN Nusa Bunga di Wolofeo–Detusoko mengatakan, kegiatan pembagian masker kepada komunitas atau masyarakat desa ini merupakan bentuk peduli kemanusiaan terhadap masyarakat yang terkena dampak penyebaran Virus Corona yang hingga saat ini masih mewabah di Indonesia.

“Masyarakat adat harus disiapkan terhadap bahaya penyebaran Virus Corona yang sangat berbahaya dan sudah memakan korban yang demikian banyak ini,” katanya

Lanjut Philipus Kami selain pembagian masker kepada masyarakat, pihaknya bersama relawan Darurat Covid-19 AMAN Nusa Bunga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya Covid-19 agar masyarakat dengan sungguh – sungguh mempersiapkan diri, keluarga dan seluruh komunitas setempat untuk dapat memulai dengan gaya hidup sehat mengikuti protokoler kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

“Edukasi tentang protokoler kesehatan kepada masyarakat untuk hidup sehat dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan selalu menggunakan masker merupakan hal yang sangat penting dalam mencegah penyebaran Covid-19,” ucap Philipus Kami.

Philipus menambahkan disamping mengikuti anjuran pemerintah, masyarakat adat juga harus memproteksi diri dan lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi arus keluar masuk kampung secara bebas terutama bagi pendatang baru yang tidak dikenal maupun warga masyarakat yang datang dari zona merah.

“Masyarakat adat harus terlibat dalam sukarelawan untuk memantau pergerakan orang – orang yang keluar masuk kampung dan melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk membangun Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) seperti dulu),” tuturnya.

Mantan anggota DPRD Ende ini menjelaskan untuk menjaga kestabilan stok pangan di setiap rumah tangga, masyarakat adat yang ada di setiap komunitas diingatkan untuk tetap melakukan aktivitas berkebun maupun berladang dan tidak melakukan pemborosan terhadap persediaan pangan yang ada karena hingga saat ini bencana wabah COVID – 19 belum dapat diprediksikan berakhirnya.

Pihaknya berharap masyarakat adat yang ada di setiap komunitas dapat membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Ende untuk menyampaikan informasi yang edukatif kepada masyarakat sehingga dengan kesadaran kolektif seluruh komponen untuk bersama – sama menjadi garda terdepan dalam menjaga diri dan keluarga untuk terhindar dari penyebaran wabah Covid-19.

“Terus ke kebun ataupun ke ladang untuk menjaga stok pangan. Hindari gaya hidup boros dan jauhkan kerumunan orang banyak karena dengan begitu kita dapat membantu diri kita sendiri, keluarga dan pemerintah dalam menghadapi bencana Covid-19 yang terjadi saat ini. Salam Sehat. Tetap di rumah dengan hidup bersih. Jadilah dirimu menjadi garda terdepan. Jangan lupa pakai masker,” pesan Ketua AMAN.

Sementara itu mosalaki Saga, Aloysius Rasi saat menerima bantuan masker yang diberikan untuk komunitas adatnya menuturkan pihaknya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada AMAN yang telah berupaya untuk memberikan bantuan masker kepada masyarakat karena hingga saat ini masyarakat adat Saga belum menerima bantuan apa pun sejak mewabahnya covid-19 di Indonesia.

Pihaknya akan membagikan masker tersebut secara merata kepada setiap masyarakat adat Saga agar dapat menggunakannya untuk mencegah terjadinya penyebaran Virus Corona di dalam Komunitas Adat Saga.

“Kita berterima kasih atas pemberian masker ini dan kita akan bagikan kepada masyarakat adat yang ada disini. Kita akan coba bagikan setiap keluarga dapat satu dan jika masih kurang maka kita akan menambahkan kekurangan tersebut dengan persediaan yang telah disediakan pemerintah desa,” tutur Aloysius Rasi

Hal yang sama juga diungkapkan Philipus Loba, Kepala Desa Wolofeo yang sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan para Mosalaki setempat perihal penyerahan masker oleh tim relawan Darurat Covid-19 AMAN Nusa Bunga. Pihaknya selaku pemerintah desa mengarahkan tim relawan untuk menyerahkan masker tersebut di rumah adat karena dirinya memahami betul ruang gerak organisasi AMAN yang tidak terlepas dari perihal bernuansa adat.

Philipus Loba mengakui dalam kehidupan bermasyarakat di desa 3 hal penting yang selalu berkaitan antara satu dengan yang lainnya yakni, pemerintah, adat dan gereja dimana pemerintah mempunyai masyarakat, para mosalaki mempunyai ana kalo fai walu dan gereja memiliki umat yang semuanya merupakan pribadi yang sama yang ada di dalam desa ini.

“Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak mosalaki dan pihak gereja untuk secara bersama – sama melakukan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 di desa masing – masing. Dari hasil koordinasi yang kami lakukan, sebelum ada anggaran dari pemerintah desa untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke setiap rumah warga, kami sepakat menggunakan dana pinjaman dari umat stasi di gereja untuk talangi pembelian disinfektan karena kondisi kas di desa masih kosong,” papar Loba .

Philipus menerangkan saat ini pihaknya bersama Pemerintah Desa Sipijena secara bersama – sama melakukan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 di kedua wilayah administrasi desa tersebut karena kedua desa tersebut memiliki satu komunitas adat yang sama.

“Kami berterimakasih kepada AMAN yang telah memberikan masker kepada masyarakat adat yang ada disini. Kami kedua pemerintah desa hanya memfasilitasi bantuan tersebut namun yang berhak menerima bantuan ini adalah para mosalaki yang memiliki komunitas adat disini,” pungkasnya.

Penulis : Elton Rete

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *