Nagekeo_KlikNTT.Com_Hujan deras dalam satu pekan terakhir di berbagai wilayah Provinsi NTT maupun beberapa Wilayah Daerah lainnya,seperti halnya Kabupaten Nagekeo di masa pandemi Virus Corona (Covid-19) mengakibatkan puluhan hektar padi milik para Petani di Kabupaten Nagekeo roboh dan terendam air. Tak hanya itu saluran Irigasi di KM 1 kanan Mbay di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo pun jebol dan rusak parah. Senin,(25/5/2020).
Salah satu kelompok Tani di KM 1 Kanan Hermanus Sana saat ditemui KlikNTT.Com, senin (25/5) mengaku bahwa saluran Irigasi tersebut sudah jebol akibat hujan besar beberapa hari yang lalu.
“Ini menjadi perhatian pemerintah. Dengan adanya peristiwa ini kesannya pemerintah sedikt lamban dalam menghadapi situasi yang terjadi saat ini.
Lanjut Arman, ” sebenarnya tembok irigasi itu tidak seharusnya jebol. Sebelum-sebelum hujan badai saluran ini masih aman-aman saja. Hanya karena hujan berjam-jam dan air juga cukup deras akhirnya tembok irigasi itu semakin rusak parah. Katanya.
“Ini kalau tidak cepat,kasihan petani-petani lain akan mendapatkan dampak yang luar biasa. Syukur karena air ini sudah tutup. Kalau masih buka kan kasihan petani yang di Lape pintu Kobarosa dan Danga. Kalau alasan hanya dengan virus, kasihan petani mau makan apa?
“Arman mengharapkan Pemerintah untuk segera mengatasi terkait saluran irigasi ini.
“Pemerintah harus cepat atasi. Daripada rusaknya lebih parah lagi. Tutupnya.
Sementara beberapa Petani yang lain yang tidak menyebutkan identitas mereka mengaku kesal dan hanya bisa berpasrah akibat tanaman padi milik mereka roboh dan terendam air.
“Hujan sudah mau satu minggu. Sebenarnya ini padi sudah waktunya panen. Karna hujan, kami beberapa petani harus batal dulu untuk panen. Kami tunggu sampai hujannya berhenti. Kemarin saja ada petani hanya setengah bagian saja yang sudah panen. Hari ini baru bisa lanjut lagi. Kesalnya.
Para Petani berharap agar Pemda Nagekeo harus segera mendapatkan solusi yang tepat terkait musibah dan dampak untuk jangka panjang. *_Vhiand Dhalu_*