Oelamasi_KlikNTT.com- Menjelang New Normal atau tatanan kehidupan baru, untuk Pendidikan di Kabupaten Kupang sebagaimana Proses Kegitan Belajar Tatap Muka (KBTM) bagi Siswa/I SD dan SMP akan dilaksanakan pada Tahun Ajran Baru nanti.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, Imanuel M. E. Buan kepada media Jumat,(12/06) siang lalu diruang kerjanya mengatakan berkaitan dengan datangnya New Normal atau tatanan kehidupan baru, untuk satuan pendidikan mengacu kepada koordinasi antar Gubernur, Bupati, dan Wali Kota secara Vicon beberapa waktu lalu, walaupun akan adanya New Normal tetapi satuan pendidikan baik itu dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA akan dilksanakan pada awal Tahun Ajaran Baru.
Maka itu, Dirinya telah mengeluarkan surat untuk semua Kepala Sekolah, para Pengawas, Komite Sekolah dimana surat tersebut tembusannya kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Kupang.
“Kami disini di Kabupaten Kupang untuk pelaksanaan KBTM itu akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru. Jadi menurut kalender pendidikan yang dalam keadaan normal itu, akan dilaksanakan tanggal 15 Bulan Juli”, jelas Buan.
Lebih lanjut, Tanggal 15 Bulan Juli nanti, itu pun juga masih menunggu kebijakan dari pada Pemerintah Pusat. Karena Kementrian Pendidikan akan mengeluarkan satu kebijakan baru yang bersifat Instruksi KBM tapi masih menunggu laporan dari Tim Sat Gas Covid–19 Nasional. Apakah Sekolah sudah layak dibuka untuk umum atau belum.
“Kita tetap berharap agar kalau bisa kondisi ini, dia kalau dapat, katakanlah sebenarnya new normal inj berlaku tanggal 15 Juni. Na kita tunda sampai 15 Juli, itu mudah-mudahan orang yang terpapar covid ini bisa sembuh total agar bisa berkurang. Sehingga kita kembali beraktifitas dengn baik, agar situasi ini tidak memcemaskan masyarakat terutama orang tua. Karena orang tua mengkuatirkan Anak-anaknya yang disekolah. Bagamanpun juga tingkat kepatuhan bagi anak-anak ini terkait protokoler kesehatan ini belum bisa kita jamin”.
Dirinya berharap kepada Pemeritah Pusat supaya mengambil satu kebijakan secara Nasional, dan juga memikirkan atau bisa menerima masukan-masukan dari semua pihak, kalau tidak jujur saja, Sekolah bisa menjadi salah satu efesiensi baru. Tapi mudah-mudahan tidak, karena ini menjadi kekuatiran Dinas. Ia juga sudah menyiapkan, kalau pun Pemerintah tetap mengkehendaki agar kita melaksanakan KBM dengan mematuhi protokoler kesehatan, Ia minta agar ada satu dasar hukum aturan dari pusat. Sehingga kita tetap memgacu pada aturan itu yang berlaku Secara nasional.
Kalaupun tanggal 15 Juli KBTM atau KBM berjalan, Ia juga sudah mengambil satu alternatif yang mana jam pelajaran normal berkisar 3 Jam, bisa saja dikurangi menjadi 2 jam pelajaran. Kemudian rencana mata pelajaran yang diberikan guru tidak boleh bertele-tele.
“Jadi misalnya satu jam mata pelajaran 40 menit, kita mungkin kasi kurang menjadi 30 menit atau 25 menit. Pelajaran yang diberikan oleh guru juga tidak bertele-tele tetapi dia lebih fokus pada materi-materi yang bersifat sensial. Kita juga akan atur dobel sif. Nah, dobel sif ini umpama satu kelas 30 orang mungkin kita bagi satu kelas bisa kurangi menjadi 15 orang. Ini yang akan kita lakukan agar bisa bermafaat, sehingga anak-anak sekolah ini selalu terhindar dari palaran covid–19”, beber Buan. (Boy)