Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Camat Fatuleu Barat Sebut, ‘Pengambilan Material di Kali Akan Menimbulkan Dampak Buruk’

71
×

Camat Fatuleu Barat Sebut, ‘Pengambilan Material di Kali Akan Menimbulkan Dampak Buruk’

Sebarkan artikel ini

Oelamasi_KlikNTT.com- Camat Fatuleu Barat, Kandidus Nenosiki menyebutkan bahwa pengambilan material di kali Desa Tuakau akan membawa dampak buruk kedepan bagi masyarakat setempat.

Hal ini diungkapkannya kepada awak media Senin,(15/06) usai perdamaian berlangsung diruang Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe. Berkaitan dengan pekerjaan jalan hotmix sambungan dari gunung putih berkisar 9 km lebih yang memggunakan DAK, APBD I Propinsi kontraktor mengambil material lokal di Desa Tuakau, Kecamafan Fatuleu Barat. Di Desa Tuakau ini pekerjaannya baru pekerjaan awal yang mana materialnya diambil dari Desa Tuakau.

Dalam kesepakatan tokoh adat yang belum diketahui Desa dan Camat, bahwa tokoh adat bersama pihak kontraktor sudah buat kesempatan yakni pihak kontraktor memberikan uang sirih pinang (oko mama) ke tokoh adat dan tokoh masyarakat di Dusun 4 dalam hal ini keluarga Alupan untuk mengambil material di kali sepanjang kurang lebih 2 km selama 2 tahun.

“Nah, kalau hal ini betul-betul terjadi, saya belum cek kebenarannya, dan memang betul-betul terjadi maka akan membawa dampak kurang baik kedepan bagi masyarakat. Terutama amdalnya belum ada kajian sehingga dia dampak kepada lingkungan itu sudah pasti ada”, jelas Nenosiki.

Oleh karena itu Wakil Bupati Kupang sudah turun ke lokasi untuk meninjau lokasinya, sehingga beberapa hari ke depan Ia akan berusaha untuk bertemu dengan kontraktor pelaksana. Yang dalam hal ini pimpinannya guna mengklarifikasi terkait dampak yang bakal terjadi kedepan kalau setelah pascapekerjaan lalu tidak ada reklamasi.

Berkaitan dengan retribusi, Dirinya menambahkan bahwa memang masyarakat turut menikmati apa bila jalan sudah bisa manfaatkan, tetapi dampak dari pengambilan material ini kedepan masyarakat tidak tau. Ini yang perlu ditangani agar bisa diselesaikan. Karena pengambilan material pakai alat berat, sehingga tingkat kerusakan memang belum bisa diukur. Karena sangat luas, luasnya sekitar 2 km.

Menanggapi pernyataan ini, selaku pimpinan kontraktor pelaksana yang dimintai tanggapan awak media Senin,(15/06) sekitar pukul,(05:40) mengatakan bahwa pengambilan material itu untuk normalisasi kali. Dan juga sebagian material untuk membantu kebutuhan SDM yang ada disekitar itu. “Jadi itu bukan pengrusakan, orang dinas saja sudah tau. Na bagaimana saya mau kasi rusak. Itu normalisasi kali”, ungkap sumber singkat yang tidak namanya mau disebutkan. (Boy*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *