Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

74 Tahun Indonesia Merdeka, Tetapi Warga Desa Naunu Belum Merdeka

113
×

74 Tahun Indonesia Merdeka, Tetapi Warga Desa Naunu Belum Merdeka

Sebarkan artikel ini

Oelamasi_KlikNTT.com- Sejak Merdekanya Republik Indonesia hingga saat ini sudah memasuki HUT RI yang ke-75 nanti, tetapi masih banyak Rakyat Indonesia yang belum dapat merasakan wujud dari Kemerdekaan ini. Pasalnya, seperti yang terjadi dan turut dirasakan sekitaran 700 Kepala Keluarga (KK), warga Oelnaomuti, Rt.07/Rw.03, Dusun 4, Desa Naunu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, belum dapat menikmati penerangan dari PLN dan juga akses jalan yang sangat prihatinkan.

Desa Naunu, Kampung yang terletak dibibir Ibu Kota Kabupaten Kupang, yang juga diapit oleh Dua Kecamatan yakni Kecamatan Kupang Timur, dan Kecamatan Takari, sebagai mana Desa tersebut berada di Kota Kecil Camplong, tak kurang lebih 3 Km dari jalan Nasional, Jln Timor Raya Km. 38. Kampung kecil ini memiliki potensi dari sektor Peternakan dan Pertanian yang sangat bagus.

“Tapi sayang sekali, kampung tersebut belum dapat menikmati dan merasakan listrik dari PLN, tanpa adanya Tenaga Surya, warga masih menggunakan lampu pelita (ti oek). Ini merupakan hal kecil yang harus dan patut untuk diperhatikan oleh Pemerintah. Karena, setiap kali berjalannya Roda Politik untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi, baik itu dari Pemilihan Legislatif (Pileg) dan juga Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada). Warga kampung Naunu khususnya warga Dusun 4 ini selalu dibodohi dengan janji-janji palsu”.

Efi Nenabu, warga Rt.07/ Rw.03, Dusun 4, Desa Naunu kepada media ini Sabtu,(27/06) siang ketika disembari di kediamannya mengatakan bahwa dari dulu sejak lahir tidak menikmati listrik. Padahal, kampung halamannya berdekatan dengan Kota Kabupaten yakni, Oelamasi. Bahkan juga akses jalan yang menghubungkan antara Desa Manusak dan juga Brigif 21 Komodo.

“Kita disini sudah dari dulu listrik tidak pernah ada. Kita hanya pake tenaga surya saja. Sedangkan tenaga surya ini kita pasang sudah tiga juta. Sehingga kita berharap agar kalau bisa pemerintah perhatikan kami dengan listrik. Memang kita sudah usulkan untuk dapat listrik sudah berulang-ulang tapi sampai saat ini belum dapat sama skali”, tutur Efi.

Thomas Lende, ditempat yang sama juga menuturkan hal yang sama. Dirinya hanya berharap agar Pemerintah jangan menganak tirikan Mereka. Karena hasil Pertanian yang ingin dipasarkan demi menopang kebutuhan Ekonomi selalu membutuhkan pengeluaran yang sangat tinggi. Apa lagi kebutuhan Anak-anak untuk memperoleh ilmu pendidikan sangat penting.

“Apakah Anak-anak kita belajar tidak membutuhkan penerangan? Kadang mereka belajar pakai lampu ti oek. Na ini sangat prihatin. Jadi kami berharap agar pemerintah bisa perhatikan kita”, ungkapnya singkat.

Ditempat terpisah, Tian S yang diwawancarai terkait mengatakan, kehidupan sebagai Warga Desa Naunu khususnya Dusun 4 selalu diabaikan. Baik itu dari kebutuhan penerangan yang dalam hal ini listrik dan juga akses jalan. “Kita Indonesia sudah merdeka tapi secara khusus kami sebagian warga Naunu belim merdeka. Karena listrik belum ada, dan juga jalan juga belum. Sehingg kami sangat berharap agar pemerintah bisa perhatikan kami”, bebenya singkat. (Boy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *