Ket Foto : Bupati Nagekeo Saat Memberikan Sambutan
Nagekeo, KlikNTT.Com-Pelaksanaan upacara memperingati HUT ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Nagekeo berlangsung sederhana dengan penuh suasana hikmat. Berbeda dengan pelaksanaan upacara memperingati HUT yang ke 74 tahun lalu, pada upacara ini peserta dibatasi diantaranya anggota Polri, TNI dan Satpol PP dengan paskibra adalah purna tugas tahun 2019 tahun lalu.
Meskipun memperingati detik-detik Proklamasi dalam suasana yang sederhana dengan adanya pandemi covid19, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do meminta agar semua warga Nagekeo tetap bersemangat dan terus berkarya dalam menggapai cita-cita Indonesia maju termasuk Kabupaten Nagekeo pun harus lebih maju.
Disaksikan KlikNTT.Com di lapangan, di depan Kantor Bupati Nagekeo, Kecamatan Aesesa,Kabupaten Nagekeo, Senin (17/8/2020), pelaksanaan upacara berlangsung tepat Pukul 07.30 Wita. Para undangan yang hadir tetap mematuhi protokoler kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawannya. Karena itu Presiden Soekarno pernah mengingatkan kita agar Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah (JAS MERAH). Sejarah perjuangan para pahlawan Bangsa Indonesia untuk merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan membutuhkan banyak pengorbanan.
Begitu banyak cucuran keringat, darah dan air mata, harta benda bahkan nyawa yang telah dikorbankan untuk membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajahan. Dan kini kita telah merdeka. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Kemerdekaan berarti kebebasan dan kemerdekaan juga bermakna tanggung jawab.
Bupati Don menegaskan terutama bagi generasi muda untuk lebih bertanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan yang mensejahterakan serta pada pemberdayaan yang mencerdaskan.
“Untuk kita generasi sekarang lebih terkait dengan tanggung jawab besar untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan yang mensejahterakan, pelayanan yang merata dan berkeadilan serta pemberdayaan yang mencerdaskan dan memandirikan. Manakala kembali kita berefleksi, setelah melalui masa-masa penderitaan dan pahit getirnya perjuangan maka hingga kini kita telah 75 tahun lamanya hidup di alam merdeka, namun bahaya penjajahan yang masih terus menghantui dalam versi barunya yang jauh lebih ekstrim dan destruktif, yaitu ancaman disintegrasi, bahaya kemiskinan, kebodohan, semakin memudarnya kesadaran hidup berbangsa, semakin menipisnya solidaritas, kecenderungan mempertontonkan egoisme kelompok, egoisme suku, agama dan ego kewilayahan.
Lanjut Bupati Don, thema perayaan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke 75 ini adalah “Indonesia Maju”. Tagline Indonesia Maju melambangkan sebuah komitmen yang
kuat agar kita tidak terpuruk dalam ketertinggalan akibat lama terjajah dan kita tidak goyah akibat berhadapan dengan berbagai tantangan sosial dewasa ini. Kita harus tetap optimis melawan cengkeraman virus corona yang sedang menjadi ancaman serius
bagi masyarakat kita.
Thema Indonesia maju mengandung ajakan Nasional agar kita harus maju dalam cara berpikir dan juga kita harus maju dalam cara dan strategi kerja dalam membangun bangsa kita dan dalam membangun daerah kita. Sejalan dengan itu maka kita semua berkomitmen untuk mengisi kemerdekaan ini melalui strategi pembangunan yang terbingkai dengan Visi Pemerintah Daerah yaitu “Mewujudkan Nagekeo yang Sejahtera,
Nyaman, dan Bermartabat Melalui Pembangunan Sektor Pertanian dan Pariwisata
Kendatipun kita diperhadapkan pada sejumlah dinamika sosial yang bersifat problematik namun dalam menjalankan Visi, Misi dan agenda pemerintah telah membukukan sejumlah catatan kemajuan yang cukup menggembirakan dan membanggakan kita semua, yaitu
1.Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi.
Berdasarkan perhitungan statistik, gambaran Nilai Produk Domestik Bruto (PDRB) Nagekeo atas dasar harga berlaku pada tahun 2019 mencapai 2,24 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami kenaikan sebesar 133,96 miliar rupiah dari tahun sebelumnya. Berdasarkan harga, angka PDRB juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp 1,31 triliun mengalami
peningkatan menjadi Rp 1,37 triliun rupiah pada tahun 2019. Hal
ini menunjukan bahwa kondisi ekonomi daerah kita terus mengalami pertumbuhan secara signifikan.
2. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal, saat ini Kabupaten Nagekeo sudah berhasil keluar dari Kategori Kabupaten tertinggal. Indikator Nagekeo keluar dari Kabupaten tertinggal adalah, yakni
perekonomian masyarakat yang semakin bertumbuh baik, sumber daya manusia yang semakin meningkat, sarana dan prasarana yang semakin terbenahi, kemampuan pengelolaan
keuangan daerah, aksesibilitas terjangkau serta karakteristik
daerah yang dinilai semakin baik peningkatannya.
3. Penilaian Kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
mengalami peningkatan hasil (kinerja) yaitu dari nilai semula CC meningkat ke nilai B dengan skor 62,35 atau” terkategori baik” yang terukur melalui keunggulan kita dalam 3 aspek. Pertama, Efektifitas penggunaan dana, Kedua, Kualitas pembangunan budaya kerja birokrasi, dan Ketiga, Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi hasil.
4. Kabupaten Nagekeo memperoleh Opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dari Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Provinsi NTT terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo Tahun Anggaran 2019 untuk pertama kalinya.
5. Kita sukses melaksanakan sejumlah event yang bersifat terobosan inovatif melalui semangat swadaya partisipatif
masyarakat dan terutama kaum muda yaitu Pertama, Festival Literasi Tingkat Provinsi di Nagekeo yang melibatkan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota, yang menampilkan parade 1000 Esu Kose. Melalui Festival ini, Kabupaten Nagekeo ditetapkan sebagai Kabupaten Literasi oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indinesia. Kedua, Festival kuliner dengan menampilkan makanan laut (sea food) di desa Nangadhero). Ketiga, Festival Daging Domba untuk memasyarakatkan danmempromosikan sajian menu masakan domba sebagai sajian
makanan khas di Kabupaten Nagekeo. Keempat, kita juga sukses memfestivalkan Bursa Inovasi Desa di 4 klaster wilayah dengan mengikutsertakan peserta dari 7 kecamatan, yang berhasil mengidentifikasi berbagai jenis inovasi yang akan ditiru dan diadopsi di 97 Desa se-Kabupaten Nagekeo. Semua gerakan inovatif ini terpayungi dalam spirit ”Bela dan Beli Nagekeo” yaitu sebuah komitmen moral untuk mengembalikan kecintaan masyarakat Nagekeo pada produk-produk lokal yang dulu menjadi kebanggaan nenek moyang kita.
6. Kita patut berbangga saat ini layanan kesehatan di Rumah Sakit Daerah Aeramo mengalami peningkatan yang cukup baik dari keadaan sebelumnya. Saat ini kita telah memiliki sembilan (9)
Dokter spesialis yang terdiri dari Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Spesialis Penyakit Anak, Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Spesiallis Ilmu Bedah, Spesialis Anastesi, Spesialis Ilmu Penyakit Mata, Spesialis Ilmu Penyakit Mulut, Spesialis Patologi Klinik, serta Spesialis Ilmu Kesehatan Jiwa. Dengan kehadiran para dokter spesialis ini menunjukan keseriusan kita untuk
memberikan layanan kesehatan yang berkualitas tanpa membebani masyarakat dengan beban biaya tinggi.
7. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 87/PMK.07/2020 Tentang Pengelolaan Dana Insentif Daerah Tambahan Tahun Anggaran 2020, Kabupaten Nagekeo
merupakan salah 1 (satu) dari 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota di
NTT yang menerima Dana Insentif Daerah Tambahan atas pengutamaan penggunaan alokasi anggaran atau refocusing APBD Tahun Anggaran 2020 dalam rangka Penanganan Pandemi Covid-19. Penggunaan Dana Insentif Daerah diprioritaskan untuk mendorong pemulihan ekonomi di Daerah, termasuk mendukung industri kecil, usaha mikro kecil dan menengah, koperasi dan pasar tradisional, serta penanganan covid bidang kesehatan dan bantuan sosial.
8. Pada saat ini kita sedang melaksanakan program/kegiatan dengan Pola Padat Karya Tunai. Pola ini mengingatkan kita akan pentingnya gotong-royong dan kerjasama dalam setiap pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Nagekeo. Wujud konkrit pelaksanaan Padat Karya Tunai pada saat ini adalah penambahan pembangunan saluran tersiar, perbaikan Parit dan Box Pembagi pada empat puluh satu (41) P3A yang dilaksanakan dengan antusias oleh masyarakat petani di Mbay Kanan. Pola ini diharapkan dapat diadopsi pada kegiatankegiatan lainnya di Desa dengan Pola Padat Karya Tunai Pedesaan untuk seluruh Desa di Kabupaten Nagekeo.
Atas prestasi yang diraih Kabupaten Nagekeo, Bupati Don mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Nagekeo dan semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi terhadap kesuksesan yang dicapai saat ini.
“Namun, kita tidak boleh cepat puas dan berbangga diri karena masih banyak upaya dan perjuangan yang harus terus kita lakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan pembangunan di Kabupaten Nagekeo ini. Saya yakin bahwa “Kita Bisa”. Sekali lagi, kuncinya adalah bekerjasama, memberikan yang
terbaik dari diri kita sesuai bidang yang kita tekuni masing-masing, sehingga kita mampu mengisi kemerdekaan bangsa dengan karya dan prestasi terbaik. Kita juga harus memelihara dan memantapkan suasana kondusif dengan terus mengedepankan kepentingan, kelancaran dan suksesnya pembangunan daerah Kabupaten
Nagekeo ini menuju perubahan yang kita harapkan. (VD).