Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Begini Rancangan Pembangunan Menyambut G-20 di Labuan Bajo

15
×

Begini Rancangan Pembangunan Menyambut G-20 di Labuan Bajo

Sebarkan artikel ini

Ket Foto : Kepala Biro Humas provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu

Labuan Bajo_KlikNTT.Com_Tahun 2023 akan digelar pertemuan akbar G-20 di Labuan Bajo. Pertemuan dari kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ini tentu membutuhkan berbagai persiapan pembangunan sarana prasarana (Sarpras). Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan dari para petinggi 19 Negara dan Uni Eropa itu sedang dan akan mempersiapkan Sarpras pendukung.

Pemerintah provinsi, melalui Kepala Biro Humas provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu menerangkan, bahwa infrastruktur urgen yang dipersiapkan, adalah selain jalan, juga hold modern yang akan menjadi tempat pertemuan umum ribuan delegasi dari negara anggota G-20.

Sarpras lain yang akan dibangun, menurutnya adalah hotel. Marius menjelaskan, bahwa pemerintah sedang berkoordinasi dengan sejumlah negara. Sebab, jelasnya masing-masing negara itu punya kemauan sendiri.

“Semua negara tidak mau ditampung dalam satu hotel. Mereka mau masing-masing hotel. Pemerintah Indonesia sedang berkoordinasi dengan negara-negara maju, misalnya dengan Amerika. Model hotel seperti apa yang mereka kehendaki. Kemudian Rusia punya seperti apa. Juga Cina punya maunya seperti apa,” terang Kepala Biro Humas, Marius Ardu Jelamu, kepada beberapa awak media di Hotel Ayana, Labuan Bajo, Jumaat (11/9/2020).

Dalam perencanaannya juga, katanya akan dibangun Sarpras teknologi. Menurutnya, Ke depannya Labuan Bajo akan berada dalam satu desain set up teknologi.

“Siapa pun yang masuk kawasan Labuan Bajo, dari pintu masuk Barat, di bawa laut under water, apalagi di daratan, itu sudah bisa dilihat melalui teknologi,” terangnya.

Melalui set up teknologi itu, jelasnya Gubernur atau mentri akan mudah memantau jenis dan jumlah kapal pesiar yang masuk Labuan Bajo, juga akan dengan gampang memantau kapal-kapal yang membuang sampah dan sebagainya. Penyelam (diver) yang merusak ekosistem di bawah laut, juga akan terpantau melalui desain teknologi itu.

“Termasuk itu nanti, di Tanah Mori itu nanti set ut teknologi. Teknologi internet akan dibuat sedemikian rupa sehingga bisa melayani semua permintaan para delegasi dari negara yang tergabung dalam G-20,” pungkasnya. (yrh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *