Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Dua Pasutri Penumpang KM Sangke Palangga Menolak Untuk di Rapid Test

85
×

Dua Pasutri Penumpang KM Sangke Palangga Menolak Untuk di Rapid Test

Sebarkan artikel ini

Nagekeo, KlikNTT.Com- Dua Pasangan Suami istri yang tergabung dalam 92 orang Penumpang KM Sangke Palangga di Pelabuhan Penyeberangan Marapokot Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, menolak untuk menjalani Rapid tes (Sabtu/21/11/2020)

Satgas bidang penanganan dan percepatan covid-19, Dominika Mogi di Pelabuhan Penyeberangan Marapokot mengatakan, bahwa saat ini Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do sangat mempertegas kepada pelaku perjalanan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan (rapid test) di Pelabuhan Marapokot oleh karena saat ini pengidap dan terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Nagekeo adalah pelaku perjalanan.

Dikatakannya, dari 16 orang penumpang KM Sangke Palangga yang tidak memiliki surat keterangan rapid test, akan dilakukan penanganan lanjut yakni pemeriksaan rapid test oleh satgas covid-19 Nagekeo dari Puskesmas Danga. Namun, terdapat sepasang suami istri yang enggan dan menolak tidak mau dilakukan pemeriksaan kesehatan rapid test.

“Untuk suami istri jangan sampai keluar dari area pelabuhan karena tidak mempunyai dan tidak mau di lakukan rapid test. dan hasil itu yang menentukan, ketika tidak memiliki hasil rapid test kita tidak tau entah reaktif atau non reaktif, dan juga pasangan suami istri ini tetap masih bersikeras tidak mau rapid test mau tidak mau harus kembali ke daerah nya,” jelasnya.

Nurhalima asal Pulau Jampea Lembongang mengatakan diri nya sehingga tidak melakukan rapid test ketika menumpangi KM Sangke Palangga karena tidak ada satgas yang melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan surat keterangan rapid ataupun swab di Pelabuhan Benteng Jampea dan ia mengaku bahwa dirinya tidak ada penyakit tidak perlu dilakukan pemeriksaan kesahatan.

“Saya tidak ada surat hasil rapid test dari jampea kodong karena tidak ada petugas kesehatan untuk periksa di Pelabuhan benteng jampea, kalau mau bicara periksa kesehatan, untuk Puskesmas ada di jampea tapi buat apa saya diperiksa saya tidak sakit,” ujarnya. (VD).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *