Ket : Kantor Bank NTT Pusat
Kupang_KlikNTT.Com_Para kepala daerah selaku pemegang saham Bank NTT menyatakan komitmen untuk menambah penyertaan modal guna memenuhi target modal inti Bank NTT sesuai aturan OJK, yakni Rp3 triliun.Hal ini di sampaikan Oleh Beberapa pemegang saham Bank NTT kepada media ini beberapa waktu lalu.
Komitmen menambah penyertaan modal itu berkaitan dengan penguatan modal inti minimum BPD sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Modal minimum BPD sesuai aturan ini adalah Rp3 triliun, sementara Bank NTT baru Rp1,7 triliun sehingga masih memerlukan penyertaan modal sebanyak Rp1,3 triliun.
Ketua DPRD Rote Ndao, Alfred Saudila kepada wartawan menyampaikan Rote Ndao pada tahun ini telah menyertakan modal di Bank NTT sebesar Rp5 miliar.
“Itu sudah kita laksanakan pembahasannya dan sudah kita sertakan ke Bank NTT,” jelas dia.
Ia menyatakan sangat mendukung keputusan Bupati Rote Ndao dan para pemegang saham lainnya untuk menambah penyertaan modal ke Bank NTT.
“Kami di DPRD sepenuhnya mendukung Bank NTT dan para pemegang saham dalam hal ini para kepala daerah,” tegasnya.
Sementara Bupati Sikka, Robby Idong secara lugas menyampaikan pihaknya menyertakan modal Rp40 miliar di Bank NTT. Ia menyebut itu sebagai komitmen Pemkab Sikka agar Bank NTT bisa mencapai syarat modal inti Rp3 triliun.
“Sudah bisa mencapai Rp3 triliun apabila semua daerah punya komitmen (yang sama),” kata dia.
Terpisah Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore menyampaikan komitmen serupa.
“Penyertaan modal Rp97 miliar. Ketong (kami) target sampai dua atau tiga tahun Rp74 miliar tambah lagi. Rata-rata Rp16 miliar, tiap-tiap tahun Kota Kupang tambah Rp16 miliar. Intinya seluruhnya nanti sekitar Rp1,2 triliun sampai 2024,” tegas Jefri.
Sebelumnya komitmen ini ditunjukkan pada rapat koordinasi pembahasan rencana pemenuhan modal inti Bank NTT sampai dengan tahun 2024.
Rapat yang digelar di Aula Fernandez Lantai IV Kantor Gubernur NTT pada Agustus lalu itu menyepakati penyertaan modal ke Bank NTT yang juga dihadiri oleh pemerintah kota/kabupaten serta ketua DPRD kota/kabupaten se-NTT, dan pimpinan OJK. Rapat dipimpin Sekda NTT Ben Polo Maing.
Para pemegang saham yaitu pemda kabupaten dan kota saat itu menskenariokan besaran penyertaan modal 1 persen dari APBD dan 50 persen dari deviden.
Dirut Harus Capai Target
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam forum RUPS kemarin melantik Alexander Riwu Kaho sebagai Dirut Bank NTT. Usai acara tersebut, kepada media, VBL menegaskan bahwa Dirut harus segera bekerja guna memenuhi target-target yang ditetapkan, di antaranya NPL (non performing loan/kredit bermasalah), laba bersih, dan target lainnya.
Ia meminta Dirut bekerja sama dengan jajaran direksi dan komisaris untuk menata Bank NTT menjadi lebih baik lagi.
Sementara itu, Dirut Alex Riwu Kaho menyampaikan terima kasih kepada Gubernur VBL dan para pemegang saham yang memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin Bank NTT empat tahun ke depan.
Ia menyatakan akan berupaya maksimal memenuhi target-target yang sudah ditetapkan dan siap menghadapi perkembagan industri perbankan secara global.
“Bank NTT harus mampu berprestasi dan cerdas memenuhi semua kebutuhan nasabah dan juga mempercayai tim superviser untuk memenuhi target – target yang ditentukan,” ucapnya.
Mengenai NPL, ia berjanji akan menyelesaikan dan menurunkannya secara maksimal.
“Untuk NPL kami bagun beberapa strategi seperti moratorium kredit dan pembenahan SDM supaya berjalan dengan tahapan-tahapan yang ada dan juga optimalisasi semua sumber daya dan teknologi,” jelasnya.
Ia mengharapkan dukungan dari Gubernur dan para pemegang saham, serta kerja sama dari berbagai pihak demi mencapai target yang sudah ditetapkan. (VN/FJ)