Ende_KlikNTT.com_Dokter Nusantara Sehat Bram Natanael Sembiring mengajak seluruh puskesmas yang berada di luar kota Ende untuk berinovasi dalam Program Rujukan Balik (PRB) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)
Menurut Bram Pelayanan kesehatan diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil, yang masih memerlukan pengobatan atau perawatan jangka panjang yang dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),
Peserta tidak perlu lagi datang ke FKTP, selanjutnya pasien akan diberikan obat bulanan dan dapat diambil di apotek yang bekerjasama dengan BPJS dan ini gratis bagi para pengguna BPJS Kesehatan
Ia mencontohkan kondisi saat ini adalah, biaya yang dibutuhkan pasien untuk mengambil obat di apotek kimia farma Ende lebih besar daripada harga obat itu sendiri, misalnya pasien hipertensi yang membutukan obat Captopril harus ke Ende dengan ongkos kurang lebih Rp. 80.000, sedangkan harga obatnya hanya Rp. 27.000 saja
“Makanya saya mengajak puskesmas sebagai FKTP yang berada di luar kota Ende untuk menerapkan Program Rujukan Balik” Ungkap dr. Bram kepada media ini melalui pesan Whatsapp Jumad (19/03/2021)
Dikatakan dr. Bram Puskesmas sebagai FKTP dapat meresepkan obat PRB untuk bulan berjalan dan bulan berikutnya dengan tetap memperhatikan eligibilitas peserta.
Pihaknya menambahkan FKTP juga harus memastikan kondisi obat layak sesuai standar penyimpanan, dari proses delivery sampai dengan obat diterima oleh peserta
Beberapa penyakit kronis yang bisa mendapat PRB di antaranya diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), epilepsi, stroke, skizofrenia, dan systemic lupus erythematosus (SLE).
Selain PRB, ada pula Prolanis yang menjadi salah satu program unggulan dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Lewat program ini, BPJS Kesehatan melakukan pendekatan proaktif dan terintegrasi kepada masyarakat, khususnya para lansia serta pasien penyakit kronis.
Sebagai informasi, peserta Prolanis akan mendapatkan hak pemeriksaan laboratorium, khusus untuk Prolanis Diabetes Mellitus, dan pengecekan tekanan darah, khusus untuk Prolanis Hipertensi, sebanyak dua kali per enam bulan dalam setahun.
Selain itu, terdapat pula pemeriksaan per enam bulan meliputi pengecekan darah lengkap dan pemeriksaan kimia darah yang meliputi profil ginjal, lipid, lever, serta hemoglobin A1C (HBA1C).
Pemeriksaan laboratorium rutin tersebut dinilai berguna bagi pasien karena dokter akan mengetahui status perjalanan penyakitnya.
Penulis : Arthalia