Ende_KlikNTT.com_Kualitas guru dan kualitas lembaga pendidikan atau sekolah di ukur menggunakan metode Assesment Kompetensi Minimum (AKM), karena di dalam menyusun soal – soal AKM terdapat tiga komponen utama yaitu numerasi, literasi dan literasi teks informasi
“Yang di ujikan atau yang di assesmentkan itu bukan berkaitan dengan materi pelajaran, tapi berkaitan dengan pengetahuan umum, karena ini bukan menguji materi tapi menguji nalar, AKM ini sebenarnya salah satu cara untuk mendapatkan mutu guru seperti apa, kalau hasil AKMnya kurang bagus berarti mutu gurunya kurang bagus, berarti mutu sekolahnya juga kurang bagus”Ungkap Frater Yohanes Berchmans, BHK, selaku kepala SMPK Frateran Ndao, ketika di temui media ini di ruang kerjanya pada jumad (26/03/2021)
Dikatakan Frater Yohanes, nilai raport yang di dapat oleh siswa itu menunjukan raport guru dan raport sekolah
“Peserta untuk AKM itu terdapat di kelas tengah, tapi itupun tidak semua hanya samplenya yang di ambil misalnya SD 30 orang, dan untuk SMP dan SMA pesertanya sebanyak 45 orang” Jelas Kepala SMPK Frateran Ndao
Tujuan di adakan Assesment Kompetensi Minimum (AKM) ini adalah untuk memetahkan kualitas satuan pendidikan yang penerapannya melalui siswa atau peserta didik
Lanjut Frater Yohanes Berchmans bahwa dalam program mardeka belajar itu bertujuan agar ‘sekolah, peserta didik, dan pendidik itu, memiliki kebebasan untuk berinovasi, belajar mandiri dan berkreasi’
Selain itu kata Frater Mendikbud itu memiliki empat kebijakan yang baru yaitu mengubah Ujian Nasional (UN) menjadi Assesment Nasional (AN)
Dalam Assesment Nasional (AN) ada tiga yang di Assest yaitu, AKM di dalam AKM sendiri ada dua yang di assest yaitu literasi dan numerasi, literasi teks informasi, yang kedua itu adalah survei karakter, dan yang ketiga itu survei lingkungan belajar.
Penulis : Arthalia