Ende_KlikNTT.com_Curah hujan yang tinggi belakangan ini membuat saluran drainase menuju bandara banyak dengan tumpukan material sampah, serta genangan air yang tinggih ketika musim hujan tiba, hal ini juga akan berdampak pada sejumlah jadwal penerbangan batal
“Drainase dari sisi utara maupun sisi selatan bandara banyak dengan tumpukan material sampah, sehingga terjadi luapan air ke bandara yang mengganggu aktivitas penerbangan” Ungkap Yohanes Sinagula Kepala Seksi Pelayanan Bandara, mewakili kepala Bandara Ende kepada sejumlah media di Ende pada jumad (16/04/2021)
Menurutnya jika saluran drainase ini diserahkan menjadi aset bandara, maka proses penanganannya bisa kita gunakan dengan menggunakan dana hibah, tapi saluran inikan aset daerah, jika pemda berkenan serahkan ke bandara, soal ini nanti kita akan koordinasi lebih lanjut dengan pihak pemda
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Frans Lewang, pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa saluran bandara ini merupakan saluran primer untuk drainase dalam kota, dengan panjang saluran arah selatan 2000 meter, Utara 2.200 meter
Ia juga membenarkan bahwa saluran drainase ini masih menjadi aset pemda, yang pada tahun 2020 kemarin sudah kita lakukan pembersihan sedimentasi sepanjang 800 meter
“Tahun 2021 ini ada dana darurat yang disiapkan untuk menangani saluran sisi selatan, kita minta kepada otoritas bandara untuk tidak menutupi aliran air ke bandara biar pekerjaannya lancar” Pinta kadis PU Frans Lewang
Sekretaris Daerah Kabupaten Ende Dr. Gusti Ngasu pada kesempatan yang sama mengatakan soal permintaan otoritas bandara agar saluran drainase ini menjadi aset bandara, nanti akan di tindaklanjuti, pada prinsipnya jika sudah menjadi aset bandara proses penangananya menjadi kewennagan bandara Ungkap Gusti
Penulis : Arthalia