Oelamasi_KlikNTT.com- Upaya penurunan stunting di wilayah Kabupaten Kupang perlu dilakukan secara baik dan berkolaborasi bersama semua pihak. Tidak bisa bekerja tanpa tahu kondisi di lapangan.
Hal ini diuangkapkan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe saat meninjau angka stunting di Posyandu Asoka, Desa Nekbaun, Kecamatan Amarasi Barat hari Jumat, 06-10-2023.
“Dalam upaya penurunan stunting perlu dilakukan secara baik dan berkolaborasi bersama semua pihak. Kita tidak bisa bekerja tanpa tahu kondisi di lapangam. Soal stunting, kita tidak boleh bekerja santai. Pada Agustus tahun 2023 ini stunting sudah turun menjadi 12,97%. Ini karena kolaborasi dari desa salah satunya pemberian PMT selama 3 bulan dengan rutin. Juga didukung dari TNI/Polri dan para Tokoh Agama dan Masyarakat, Camat dan Dinas Kesehatan”, jelas Manafe.
Pemantau perkembangan penurunan stunting di setiap Posyandu di Kabupaten Kupang di Posyandu Asoka di Desa Neukbaun, yang kemudian dilanjutkan pemantauan stunting di Posyandu Lima Jaya di kelurahan Teunbaun.
Pada hasil meninjauannya di dua tempat berbeda yang ada di Kecamatan Amarasi Barat tersebut, dirinya mendapatkan bahwa stunting di desa Neukbaun dan kelurahan Teunbaun mengalami penurunan.
“Jumlah anak stunting di posyandu asoka sebesar 3 anak dan Posyandu Lima Jaya masih ada 9 anak. Smoga pada bulan November depan kita bisa turun”, ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Masyarakat juga menyinggung soal masalah gedung puskesmas yang sedikit memprihatinkan, namun dirinya menjelaskan bahwa tidak usah diganggu karena sudah ada prototype tahun depan dapatkan gedung baru untuk puskesmas Amarasi Barat.
Manafe menjelaskan, untuk pola kerja di Amarasi Barat cukup punya kemauan dan langkah maju karena stunting cukup tinggi namun dengan pemberian PMT diyakini pada November 2023 bisa turun drastis asal Puskesmas dan Pustu beri pendampingan kepada para kader.
Untuk PMT, di Amarasi Barat ternyata yang menjadi orangtua asuh anak stunting adalah bagian Sekwan dan DPRD Kabupaten Kupang Dapil 4 (Amarasi seluruhnya, Kupang Barat dan Semau) belum ada bantuan yang masuk dari gerakan orang tua asuh di wilayah ini.
“Saya harapkan, teman-teman DPRD Kabupaten Kupang Dapil 4 bisa berkolaborasi untuk turun bersama Kapus dan pihak Desa/Kelurahan untuk bisa memberikan bantuan PMT bagi anak-anak stunting yang ada di wilayah ini”, tegasnya.
Lurah Teunbaun, Yeri Otemusu, dalam wawancara terpisah menjelaskan, untuk gerakan orang tua asuh di Amarasi Barat, di Kelurahan Teunbaun sampai hari ini belum ada yang masuk sehingga pihaknya mengalami kesulitan dalam pemberian PMT.
Sebanyak 31 anak stunting, hanya mendapatkan bantuan bagi 15 Anak stunting dari Kemenkes dan sisanya dari gerakan orang tua asuh. Namun sampai hari ini, belum mendapatkan informasi OPD mana yang akan ada disini untuk mengintervensi bantuan PMT disini.
Ia berharap, OPD yang sudah dicanangkan menjadi orang tua asuh bisa, segera turun untuk bersama di Kelurahan Teunbaun agar Anak-anak stunting yang belum mendapatkan PMT bisa ditanggulangi oleh orang tua asuh anak stunting.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemberian Vitamin A pada balita serta pengukuran dan penimbangan.
Turut hadir, Kepala RSKK Maria Sau, Camat Amarasi Barat Frans Wewo, pihak Nutrition Internasional Indonesia Handayani Sagala, Kapus Amarasi Barat Luth Gardis Tekla. (Prokopim Kab. Kupang/***).