Oelamasi_KlikNTT.com- Pembangunan Gedung Baru SMP Negeri 5 Kupang Barat yang di duga ada Interfensi atau Permainan Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang itu tidak benar.
Hal ini di benarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Eliasar Teuf kepada media ini Selasa 27-08-24 sore yang lalu di ruang kerjanya.
Dirinya mengatakan bahwa, pekerjaan SMP itu Swakelola tipe 4 sesuai dengan Juknis Kementrian Pensidikan dan Kebudayaan, yang di kerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas).
“Juknis ini sudah semua di berikan kepada Pokmas. Saya dalam pertemuan di sekitar tanggal 6 agusutus, saya bilang print supaya semua orang pelajari itu”.
Dirinya berharap agar supaya Pokmas Embun bisa bekerja semaksimal mungkin, atau perbanyak tukang.
Karena kalau untuk pekerjaan satu gedung, paling kurang 12 tukang atau pekerja. Baru bisa cepat.
“Yang saya lihat itu, okelah pake tukang yang kita punya saudara-saudara di situ. Tetapi coba tukang ini di perbanyak.
Sehingga berkaitan dengan lambatnya pencairan, Ia mengaku bahwa memang mekanisme keuangan seperti itu.
“Tidak bisa bilang hari ini kita ajukan lalu besok cair. Dia harus melalui proses pemeriksaan administrasi di Dinas, baru di kirim ke bagian keuangan, dan sampai ke keuangan harus melaui proses lagi. Setelah proses pemeriksaan di keungan sudah selesai baru bisa pencairan”.
Jadi tidak bisa bilang harus Cepat-cepat. Ini bukan uang pribadi, jadi mau kasi keluar Cepat-cepat.
“Jadi tidak benar kalau ada permainan dinas, karena kalau yang melakukan kontrak itu ppk dengan pokmas. Bukan dengan pihak ketiga”, bebernya.
Dirinya berharap agar Ketua Pokmas Embun bisa memperbanyak tukang. Karena kalau pembangunan itu dikerjakan secara sedikit orang maka potensi keterlambatan tinggi.
Kalau sudah terlambat, maka akan di kenakan denda 1/1000 dari nilai kontrak.
“Jadi pada prinsipnya kita mendukung pokmas untuk bekerja, karena ikatan kontrak antara ppk dengan pokmas”.
Ia meminta kepada Pokmas agar bisa perbanyak tukang. Baik juga kita pake tujang dari dalam tetapi kalau liat situasi keterlambatan ada, minta tukang dari luar supaya pekerjaan bisa cepat.
Ia berjanji akan meninjau pekerjaan itu terus, agar bisa di percepat. (Boy)