Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Warga Keluhkan Lambatnya Rehabilitasi Irigasi DI di Desa Manusak Oleh CV. Bongkisang

334
×

Warga Keluhkan Lambatnya Rehabilitasi Irigasi DI di Desa Manusak Oleh CV. Bongkisang

Sebarkan artikel ini

Oelamasi_KlikNTT.com- Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Oeboboa, Desa Manusak khususnya untuk pekerjaan bendungan dikeluhkan warga. Pasalnya proyek yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana CV. Bongkisang dinilai warga sangat lambat.

Salah satu Ketua P3K persawahan Oeboboa, Melthon A. Ulu warga Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur kepada media Kamis 26-09-24 siang di lokasi pekerjaan ketika di wawancarai mengatakan bahwa paket pekerjaan bantuan dari Pemerintah Kabupaten untuk area Pertanian khususnya Petani Sawah  yakni Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi sangat lambat.

Tenaga atau pekerja pekerjaan irigasi itu karena tidak seimbang dengan  waktu yang sudah ditentukan. Sebagaimana pelaksanaan sudah dua bulan tetapi untuk pekerjaan bendungannya secara fisik sepertinya terlihat  terlambat.

Ia berharap agar Dinas terkait berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana supaya cepat melanjutkan pekerjaan tersebut. Karena kurang lebih sudah 2 minggu tenaga atau pekerja tidak lagi beraktivitas di lokasi.

“Kita berharap kepada pemerintah dan juga kotraktor bisa melanjutkan  pekerjaan. Dan juga di tebing saluran itu supaya kalau bisa  tumpukan tanah bisa di ratakan untuk mencegah saat musim hujan jangan longsor, karena pinggir saluran itu tumpukan tanah sangat tinggi. Itu mengakibatkan longsor kalau musim hujan”, ungkapnya.

Hal ini sebagai salah bentuk kekecewaan terhadap Kontraktor Pelaksana, karena tenaga pekerja sudah tidak beraktifitas lagi di lokasi bendungan.

Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Mesakh Mbura kepada media saat meninjau lokasi pekerjaan tersebut mengatakan bahwa setelah Ia mendapat informasi terkait keluhan warga terhadap lambatnya pekerjaan itu, dirinya langsung turun ke lokasi.

“Memang kerjanya jalan, tetapi jika dilihat secara kasat mata, ini terkesan lambat. Walaupun jangka waktu pelaksanaan sampai bulan november, tetapi masyarakat meminta agar di percepat karena sebentar lagi musim tanam sudah tiba”, bebernya.

Jika pekerjaan ini tidak dikejar maka dikhawatirkan jangan sampai mubasir dan   petani  pasti merasa kecewa.

“Karena itu kami minta supaya kalau bisa kontraktor pelaksana, dinas teknis mempercepat. Terutama tebing irigasi di kasi landai agar jangan terjadi longsor. Kalau bisa tamaba tenaga kerja agar bisa cepat”, tegasnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang, Mateldius S. J. Sanam melalui PPK, Jardi Karel Boesday, ST ketika dimintai tanggapan terkait di ruang kerjanya mengatakan bahwa Dirinya sudah berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana, tetapi pelaksana menginformasikan bahwa tenaga pekerja/tukang meminta ijin karena ada kedukaan.

Sehingga baru beberapa hari ini tukang sudah kembali, akan tetapi pekerjaan belum bisa dilanjutkan karena situasi di lokasi belum kering akibat hujan.

“Jadi nanti keadaan di lokasi sudah mulai kering baru mereka beraktifitas lanjut. Karena jalan masuk ke sekitar lokasi sudah kering baru bisa drop material”, ungkapnya.

Sementara untuk progres pekerjaan tersebut telah mencapai 60 persen. Pelaksana juga sementara menunggu adendum fisik. Karena ada perubahan yang terjadi di lapangan yang perlu di rubah.

Proses adendum masih di buat. Adendum mesti dibuat supaya sisa progres 40 persen bisa menyesuaikan kembali dengan adendum.

Pekerjaan ini susah dilakukan sesuai dengan kontrak awal. Perubahan itu terjadi pada bendungan yang membutuhkan adendum.

Terkait dengan penahan pada bendungan yang bersistem cor beton namun terlihat batu kali, Ia mengaku bahwa dalam perencanaan memang menggunakan batu kali karena itu dinamakan Beton Siklop.

“Jadi ada kombinasi antara beton dengan batu. Itu yang dinamakan jenisnya beton siklop”, jelas Jardi sapaan akrabnya. (Boy)